Jakarta (ANTARA) - Film "Teman Tidur" karya sutradara Ray Nayoan nan tayang pada 30 Maret mendatang membawa pesan untuk menghentikan kejadian bullying atau perisakan yang terjadi di masyarakat terutama di lingkungan sekolah.
"Teman Tidur" bercerita tentang sekelompok remaja nan dihantui oleh arwah seorang gadis berjulukan Kelly (diperankan oleh Mutiara Sofya) nan diduga bunuh diri di pondok sekolahnya. Sebulan setelah kematiannya, Kelly mau membalaskan dendamnya kepada pelaku nan telah merundung dan melakukan kekerasan kepadanya.
"Di movie ini, kenapa ada bentuk Kelly, lantaran ya itulah nan 'menghantui' kita selalu sebenarnya. Dan sama seperti movie ini, jika kita tidak speak up untuk menghentikan ini (perisakan dan kekerasan), itu bakal terus berjalan. We have to speak up," kata Ray saat konvensi pers di Jakarta, Senin.
Baca juga: Segera tayang "Losmen Melati", movie seram perpaduan lokal dan barat
Menurut Ray, perisakan kudu dilawan dan dihentikan. Ketika masyarakat mulai mendiamkan pelaku perisakan dan membiarkan perisakan terjadi, Ray menyebut perihal itu merupakan "horor" nan sesungguhnya.
"Itu bahaya. Horor sebenarnya adalah ketika kita terutama mengamini kekerasan. Itu seram nan sangat horor, sih, menurut saya," ujar Ray.
Senada dengan Ray, produser Dino Izaak menegaskan bahwa "Teman Tidur" bukan sekadar movie seram thriller biasa nan melulu diidentikkan dengan jump scare. Yang membikin menarik, kata dia, movie tersebut juga menampilkan gambar bernuansa gloomy alias muram serta musik orkestra saat puncak adegan.
Menurut Dino, movie "Teman Tidur" diproduksi pada 2018 dan mulanya dijadwalkan tayang pada 2020. Namun, pandemi COVID-19 nan terjadi pada 2020 mendorong akibat pada movie tersebut sehingga rilisnya mundur menjadi tahun ini.
Mengingat "Teman Tidur" tayang perdana pada saat bulan Ramadhan, Dino percaya movie tersebut bisa memecah paradigma bahwa bioskop condong sunyi saat Ramadhan. Dia juga percaya movie lokal dapat menjadi tuan rumah di dalam negeri.
"Kita kudu percaya membawa teman-teman semua nonton di Ramadhan untuk meramaikan movie Indonesia, itu nan saya percaya. Jadi, kita percaya bahwa kita kudu menjadi tuan rumah di tempat kita sendiri," kata Dino.
Baca juga: "Iblis Dalam Darah" jadi movie seram religi pembuka bulan Ramadhan
Sementara bagi Ray, agenda penayangan perdana "Teman Tidur" nan bertepatan dengan Hari Film Nasional mempunyai makna tersendiri baginya sebagai pegiat film. Hal itu, menurut dia, juga merupakan kesempatan nan langka bisa berbarengan dengan peringatan Hari Film Nasional.
"Ketika dapat (jadwal penayangan) di Hari Film Nasional ada rasa nan beda. Apalagi movie ini buat saya blood, sweet and swaet, and tears. Benar-benar kita perjalanannya panjang, setelah kehilangan kawan baik, dapat kawan baik, dan akhirnya mudah-mudahan menghasilkan hasil nan baik," kata Ray.
Film nan diproduksi oleh Robagu Pictures ini menampilkan aktor-aktor seperti Gunawan, Kalina Oktarani, Baskara Mahendra, Gesya Shandy, Rafael Tan, Daendra Puteri, Mutiara Sofya, Abigail, Devi Demplon, dan seterusnya. "Teman Tidur" dapat disaksikan di bioskop-bioskop di Indonesia mulai 30 Maret 2023.
Baca juga: Film "Khanzab" tayang jelang Lebaran
Baca juga: "Pesugihan", seram ringan tentang family kaya nan berhujung tragis
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2023