ARTICLE AD BOX
Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim menegaskan Malaysia tidak bakal pernah mentolerir indikasi kebencian apapun termasuk tindakan pembakaran kitab suci dan kitab kepercayaan apapun.
Penegasan tersebut disampaikan Anwar saat berbincang di kegiatan peluncuran kitab berjudul “Pengetahuan, Tradisi, dan Peradaban: Esai untuk Menghormati Prof Osman Bakar” di Universitas Islam Internasional Malaysia, Kuala Lumpur, Kamis, merespons tindakan pembakaran salinan Al Quran nan baru-baru ini terjadi di Swedia.
“Apa nan mau Anda buktikan? Bahwa Anda sekuler? Anda menentang Islam? alias Anda menentang agama?” ujar Anwar.
Menurut dia, apa nan coba diperlihatkan tersebut sebenarnya degradasi terhadap kemanusiaan dan nilai-nilai.
“Kami di Malaysia tidak bakal mentolerir, tidak hanya pembakaran Al Quran, pembakaran Injil, teks Agama Hindu, lantaran kami menghargai kemanusiaan. Kami menghormati kewenangan setiap orang dalam memajukan pemikiran dan nilai-nilai mereka sendiri,” ujar Anwar.
Dikutip dari instansi buletin Turki Anadolu, Rasmus Paludan, pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras) membakar salinan Al Quran atas izin pemerintah dan perlindungan polisi.
Pemerintah Swedia mengizinkan tindakan pembakaran salinan Al Quran lantaran menilai perihal itu adalah bagian dari kebebasan berekspresi dan berpendapat.
Aksi pembakaran itu terjadi selama demonstrasi nan menentang permintaan Turki pekan lampau agar Swedia mengambil langkah tegas melawan PKK (Partai Pekerja Kurdistan) nan dianggap Turki sebagai golongan teror.
Swedia dan Finlandia secara resmi telah mengusulkan diri untuk berasosiasi dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tahun lalu.
Namun, Turki menyatakan keberatan dan menuduh kedua negara itu menoleransi apalagi mendukung golongan teror, termasuk PKK dan organisasi teroris Fethullah (FETO).
Baca juga: Indonesia kutuk pembakaran Al Quran di Swedia
Baca juga: 1000 Abrahamic Circles kutuk pembakaran Al Quran di Swedia
Baca juga: MUI kecam pembakaran Al Quran di Swedia
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Azis Kurmala
COPYRIGHT © ANTARA 2023